Bahas Alih Fungsi TPI Bangsalae, Pansus II DPRD Wajo Kunjungan Kerja ke Pitumpanua

Pansus II DPRD Wajo, berdiskusi dengan warga meembahas alih fungsi Bangsalae (foto : Sultan)

MEDIABAHANA.COM, WAJO — Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kabupaten Wajo melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Pitumpanua.
Rombongan dipimpin oleh ketua Pansus, Asri Jaya Latief.

Kunjungan ini terkait dengan Raperda tentang perubahan peraturan daerah kabupaten Wajo nomor 31 tahun 2011 tentang retribusi tempat pelelangan di TPI (Tempat Pelelangan ikan) Kampung Pabelle dan PPI (Pangkalan Pelelangan Ikan) Bangsalae, kecamatan Pitumpanua Wajo.

Ketua Pansus II DPRD Wajo, Asri Jaya Latief menyampaikan maksud kedatangannya ke ke Kecamatan Pitumpanua, yaitu menindaklanjuti aspirasi masyarakat Pitumpanua, agar TPI Bangsalae dijadikan sebagai tempat objek wisata.

“Masyarakat Pitumpanua berharap TPI Bangsalae bisa menjadi kawasan wisata. Karena sejak 2006 sampai sekarang TPI ini tidak optimal fungsinya, dan wacananya akan diubah menjadi tempat pariwisata.

Legislator Partai Demokrat menyebut, wacana pengalih fungsian TPI adalah ide yang konstruktif untuk dibahas dengan kementerian maupun tingkat kabupaten supaya bisa menjadi pendapatan asli daerah.

“Agenda pertama Pansus II DPRD Wajo melakukan kunjungan TPI Kampung Pabelle membahas perda retrebusi untuk PAD TPI Kampung Pabelle di kelurahan Bulete dan dilanjutkan ke TPI Bangsalae membahas mengenai rencana alih fungsi lahan dari perikanan ke pariwisata,” ujar Asri Jaya Jumat 20 Agustus 2020.

Senada dengan Asri Jaya, salah satu anggota Pansusu dari PAN, Elfrianto,ST mengatakan setelah melakukan diskusi masyarakat, ternyata TPI Bangsalae sebenarnya kurang potensial sejak dari tahun 2006 sampai sekarang, tidak ada hasil yang diperoleh pemerintah daerah.

“Setelah kita melihat dan mendengar serta diskusi dengan masyarakat ternyata yang sangat potensi dan bagus dikembangkan disini adalah pariwisata. Ketika pemerintah ada niat untuk merubah lokasi ini menjadi destinasi wisata bahari, saya yakin menjadi pusat perekonomian baru akan hadir dibangsalae ini, misalnya hiburan,hotel,bahari,banana boat,dan lain sebagainya,”ucapnya.

Katanya,disini ada karang, lima menit kita bisa sampai dan luar biasa habitat atau sumber ekosistem yang ada disini. Oleh karena itu kami akan membahasnya nanti bagaimana bisa mengalihkan fungsi menjadi destinasi wisata bahari.

“Pasti pemerintah sebelumnya,yakin dan percaya punya pemikiran untuk itu.Karena kenapa bisa ditemukan bangunan wisata disini karena memang dia sudah berpikir bagaimana aset pemerintah yang tidak berpenghasilan dan terbenhkalai ini bisa beralih fungsi sehingga bisa menghasilkan PAD untuk daerah. Tinggal keseriusan pemerintah kedepan untuk melirik potensi ini karena lokasi Bangsalae sangat strategis,”jelasnya.

Sementara, Kadis Perikanan kabupaten Wajo Nasfari mengatakan, dengan adanya perda penarikan retribusi dari Dinas Perikanan Wajo selama setahun ini berjalan, pemasukan sudah ada sekitar kurang lebih 10 juta.

Katanya, animo masyarakat agar alih fungsi bangunan dari perikanan ke pariwisata sangat antusias karena masyarakat menilai TPI Bangsalae memang layak untuk dijadikan tempat wisata karena selain itu memang di Kabupaten Wajo ini haus akan pariwisata

Hadir dalam Pansus tersebut, Asri Jaya Latief dari Fraksi Demokrat, Elfrianto,ST dari Fraksi PAN, Herman Arif,S.H dari Fraksi Gerindra. Adapun dari OPD Kadis Perikanan kabupaten Wajo Ir.H Nasfari bersama kepala seksi dan stafnya, nelayan serta pelaku usaha di Bangsalae. (

Exit mobile version