MEDIABAHANA.COM, WAJO — Ustadz Adi Hidayat mengungkap doa saat sujud yang berpotensi membuat sholat tidak sah.
Umat Islam harus menghindari hal itu karena berpotensi merusak sholat karena tidak sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
Lantas, doa seperti apa yang terlarang untuk dibacakan saat sujud menurut Ustadz Adi Hidayat? Berikut jawabannya.
Islam membagi sholat menjadi dua jenis berdasarkan hukumnya, yaitu sholat wajib dan yang sunnah.
Sholat wajib menjadi ibadah yang bila seorang muslim tidak mengerjakannya, akan mendapatkan dosa. Bahkan, akan dianggap bukan umatnya Nabi Muhammad.
Jenis kedua sholat ialah sholat sunnah yang dikerjakan dengan tujuan-tujuan tertentu, seperti kelancaran rezeki atau saat punya hajat.
Dalam sholat, ada sebuah posisi yang bila orang berdoa saat itu, akan sangat mustajab. Hal itu karena saat itu merupakan posisi terdekat antara manusia dengan Allah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat posisi yang mustajab untuk berdoa tersebut ialah sujud. Maka, dirinya menyarankan agar saat sujud seseorang hendaknya memperbanyak doa.
Adapun doa saat sujud bisa membacakan doa-doa seperti yang diajarkan Nabi Muhammad. Apabila bacaan tersebut sesuai sunnah, maka boleh untuk disuarakan.
“Kalau doa itu pernah diajarkan nabi dengan lafadznya, maka baca dengan lafadznya (bersuara) sah,” ujarnya.
Akan tetapi, apabila seseorang ingin menambahkan doa yang ada menggunakan ayat-ayat Quran juga diperbolehkan.
Namun, yang perlu diingat yaitu niat membacakan ayat tersebut ialah sebagai doa, bukan karena ingin membaca Quran. Maka, bacaannya bisa berupa potongan-potongan ayat saja atau tidak lengkap satu ayat.
“Kalau ayat Al Quran, tak boleh dibaca saat sujud kecuali potongan ayat yang diniatkan sebagai doa, bukan ayatnya (lengkap),” katanya.
Kemudian, Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan, apabila ingin memanjatkan doa menggunakan Bahasa Indonesia, sebaiknya membaca dalam hati saja.
Hal tersebut menghindari kesan untuk menambah-nambahi bacaan sujud, agar sholatnya tetap sah. Maka, cara-cara di atas sebaiknya diperhatikan agar sholat tetap sah, meskipun dilakukan saat sujud. (***)
Editor : Moh. Supriyadi
