UAH : Banyak yang Mengucapkan Kalimat Ini sebagai Dzikir, Padahal Tak Paham

Ustadz Adi Hidayat (foto : Dokumen redaksi)

MEDIABAHANA.COM, JAKARTA —Ternyata ada kalimat yang sering disalahgunakan saat dzikir menurut Ustadz Adi Hidayat.

Makna dari kalimat itu sering tidak dipahami, sehingga tidak sesuai dengan keinginan manusia yang mengucapkannya.

Lantas kalimat apa yang sering digunakan sebagai dzikir tetapi salah dipahami itu menurut Ustadz Adi Hidayat?.

Dikutip PortalJember.com, dalam Islam, manusia yang hidup di muka bumi hendaknya selalu mengingat Allah Sang Maha Pencipta.

Dengan mengingat Allah, maka Allah juga akan mengingat hamba sehingga selalu diridhoi dalam segala kesempatan.

Adapun segala aktivitas yang berfungsi untuk mengingat Allah itu dinamakan sebagai dzikir.

Namun, secara khusus dzikir dimaknai sebagai ibadah dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat tertentu.

Selain itu, kalimat-kalimat yang diucapkan pun biasanya dibatasi dengan jumlah tertentu sesuai ajaran Nabi Muhammad.

Kalimat yang diucapkan pun juga tidak sembarangan, namun harus dipilih yang memiliki makna mulia dan mengagungkan Allah.

Akan tetapi, menurut Ustadz Adi Hidayat selama ini banyak orang salah menggunakan kalimat tersebut.

Ada satu kalimat yang maknanya sering disalahpahami sehingga tidak diserap dalam jiwa ketika mengucapkannya.

Akhirnya, dzikir yang dilakukan akan sia-sia karena tidak memahami kandungannya yang luar biasa.

“Jadi ketika Anda bacakan kalimat ini, bukan asal dibaca tapi kalimat ini mesti mengingatkan anda dengan Allah,” ujarnya.

Adapun kalimat yang sering salah diucapkan karena tidak memahami maknanya itu, yakni ‘Subhanallah’.

Banyak orang mengucapkannya dengan makna mengagungkan segala nikmat dan ciptaan Allah. Padahal, kalimat yang tepat dengan makna tersebut, yaitu masyaallah.

“Tapi kalimat paling tepat yang diucapkan adalah masyaallah,” katanya menjelaskan.

Maka dari itu, menurut Ustadz Adi Hidayat kalimat ‘Subhanallah’ tak tepat diucapkan sebagai dzikir dan sia-sia karena salah dalam memaknainya.(**)

Editor : Edy Mulyawan

 

Exit mobile version