MEDIABAHANA.COM, WAJO — Bencana banjir yang melanda Kabupaten Wajo, Sabtu lalu, tidak hanya menggenangi pemukiman warga, tapi juga menggenangi areal pertanian di 129 desa.
Luas lahan pertanian yang tergenang dan terdampak berdasarkan data per hari Selasa 31 Agustus adalah 21. 483 Ha, yang terdiri dari 21.023 Ha tanaman padi dan 460 Ha tanaman jagung.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ir. Muhammad Ashar saat menjadi pembicara dalam acara diskusi publik yang digelar Sekertariat DPRD Wajo, Selasa 31 Agustus 2021.
Jumlah kerugian yang diderita petani, lanjut Ashar, untuk petani padi diperkirakan mencapai 452 Milyar dan untuk petani jagung sekita 10 Milyar.
“Dampak banjir untuk areal pertanian kemungkinan masih bisa bertambah, karena intensitas hujan masih tinggi,” ujar Ashar.
Muhammad Ashar mengatakan, saat ini tim Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak banjir. Sembari dilakukan pendataan, pihaknya terus berupaya mencari solusi dengan melakukan koordinasi Pemerintah Provinsi dan Pusat.
“Kami baru saja menerima Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulawesi Selatan yang turun langsung melihat kondisi sektor pertanian kita yang terdampak banjir serta untuk mendapatkan data yang riil. Alhamdulillah beliau merespons baik dan berjanji akan membantu mengusulkan supaya Kabupaten Wajo mendapatkan bantuan calon benih nasional dari Kementerian Pertanian RI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,”ujarnya.
Sementara Kadis Kelautan dan Perikanan, Ir Nasfari mengatakan, dampak banjir kemarin, ada 3 kecamatan di Wajo yang tambaknya meluap yakni Pitumpanua, Keera, dan Sajoanging. Namun, paling parah di Kecamatan Keera karena 60 persen dari luas tambak disana meluap.
“Akibat banjir itu, petani tambak mengalami kerugian sekitar Rp10 Miliar, paling parah di Kecamatan Keera. Ada 3000 Ha areal tambak terdampak banjir, termasuk tambak udang vaname,” ungkapnya.
Untuk membantu para petani tambak yang mengalami kerugian, mantan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo akan membantu dalam proses pencairan asuransi.
“Ada sekitar 400 an petani tambak yang bekerja sama dengan asuransi,”ungkapnya.
DPRD Wajo mengapresiasi langkah Pemkab Wajo yang memfasilitasi petani untuk mendapatkan bantuan.
Ketua Komisi II DPRD Wajo, Sudirman Meru, mengatakan sangat merespon langkah Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan yang bertindak cepat melakukan inventarisasi kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir.
Legislator PAN ini menyebut, Komisi II baru saja menggelar rapat kerja dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan membahas langkah yang akan dilakukan kedua instansi tersebut dalam membantu petani.
“Kami sangat apresiasi dengan tindakan cepat kedua instansi tersebut. Untuk membantu meringankan beban petani dengan mencarikan bantuan,” ujar Sudirman.
Senada dengan Sudirman, anggota Komisi II, Asri Jaya Latif, ikut mensupport langkah cepat kedua instansi ini, untuk memfasilitasi petani pasca banjir.
Legislator Partai Demokrat ini, berencana untuk menginisiasi pertemuan antara Pemkab, Bank penyalur KUR dengan petani yang mengambil pinjaman KUR.
“Kita akan menginisiasi agar petani yang menggunakan dana KUR, bisa mendapatkan kelonggaran pembayaran dari Bank Penyalur KUR,” ujarnya. (**)
Editor : HS. Agus