Daerah  

Kadis Perindagkop Akui, Dana Pemeliharaan Tanaman Murbei Belum Cair

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Wajo, H. Ambo Mai (foto : Gus)

MEDIABAHANA.COM, WAJO — Salah satu penyebab gagal tumbuhnya ribuan tanaman  murbei di 4 desa di Kabupaten Wajo adalah kurangnya pemeliharaan dan adanya oknum yang menyalahgunakan bantuan tersebut.

Sebut saja, bantuan bibit murbei untuk Desa Bottopenno, Kecamatan Majauleng. Hampir gagal total pertumbuhannya.

Bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 untuk Desa Bottopenno adalah 220.000 bibit murbei dengan luas lahan 5,5 Ha, namun tingkat pertumbuhannya diperkirakan hanya sekitar 5 persen.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Perindagkop dan UKM) Kabupaten Wajo, H. Ambo Mai,
mengakui adanya masalah di Desa Bottopenno.

“Memang ada masalah di Bottopenno yang melibatkan oknum, dan kalau sampai ada pemeriksaan itu resikonya ditanggung sendiri yang bersangkutan,” ujarnya.

Ambo Mai juga membenarkan dana pemeliharaan tanaman murbei, yang anggarannya belum cair sampai sekarang.

Menurutnya, dana pemeliharaan tanaman murbei dianggarkan pada perubahan APBD Kabupaten Wajo 2021, sehingga agak terlambat pencairannya.

“Dananya belum cair karena kita anggarkan di perubahan APBD 2021. Apalagi sampai saat ini anggaran perubahan belum dibahas,” jelasnya.

Bupati Wajo, H. Amran Mahmud, Ikut menyesalkan adanya oknum yang menyalahgunakan bantuan bibit murbei dari Pemerintah Provinsi Sulsel.

Padahal, lanjutnya,  rencana pemerintah mengembalikan kejayaan persuteraan di Wajo mendapat respon dari pemerintah provinsi dengan memberikan bantuan 1 juta bibit murbei.

Hanya saja, belum maksimal pengelolaannya karena ada yang tidak serius dan menyalahgunakan bantuan tersebut.

“Ada yang menyalahgunakan bantuan gubernur, sehingga 1 juta pohon itu tidak maksimal,” ujar Amran saat meresmikan pusat oleh-oleh Sengkang. (**)

Editor : HS. Agus

Tinggalkan Balasan