MEDIABAHANA.COM, JAKARTA — Ustadz Adi Hidayat mengungkap, bahwa sholat qobliyah subuh pahalanya tak terbatas bila dikerjakan dengan benar.
Allah telah memberikan perumpaan jumlah pahala dari sholat sunnah tersebut, yakni lebih besar dari seisi bumi.
Maka dari itu, sebaiknya ikuti penjelasan Ustadz Adi Hidayat ini agar tahu dua surat yang dibaca Nabi saat melaksanakannya.
Dilansir PortalJember.com,
Nabi Muhammad saw telah mengajarkan umatnya untuk tidak begadang bila tidak ada keperluan yang mendesak.
Bahkan, Rasul terkenal sebagai orang yang rajin bangun di sepertiga malam untuk sholat tahajud. Maka dari itu beliau menghindari begadang.
Bahkan, setelah sholat tahajud, Rasul tidak akan tidur hingga subuh tiba. Artinya, Rasul selalu menghidupkan waktu-waktu itu untuk ibadah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada satu momen saat Nabi Muhammad telat bangun hingga subuh telah usai. Saat bangun, Rasulullah tak langsung sholat subuh, melainkan sholat qobliyah terlebih dahulu.
Alasan Rasul mengerjakan itu karena pahalanya sangat besar, bahkan bila dikerjakan dengan benar pahalanya melebihi bumi dan seisinya.
Adapun arti dari pahala yang melebihi bumi dan seisinya tersebut ialah, pahala yang didapatkan tidak terbatas saking besarnya.
“Bangun anda sebelum subuh, kerjakan sholatnya dengan benar anda akan mendapat pahala melebihi dunia dan seisinya,” katanya.
Untuk bisa mendapatkannya, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar mengerjakan sesuai tuntunan Rasul, salah satunya dalam memilih surat.
Dirinya menganjurkan orang untuk membaca Al Kafirun di rakaat pertama dan Al Ikhlas di rakaat kedua. Kedua surat tersebut merupakan bacaan Nabi.
“Ada yang menemukan langsung kepada detailnya, di rakaat pertama paling ringan Nabi membaca Al Kafirun, yang kedua beliau membaca Al Ikhlas di rakaat kedua,” ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa kedua surat tersebut menjadi batas minimal jumlah ayat yang bisa dibaca. Artinya, hendaknya seseorang tidak membacakan surat yang lebih pendek dari itu.
Meski demikian, sebaiknya seseorang juga tidak membaca surat yang terlalu panjang agar tidak terlewat waktu subuhnya. (***)
Editor : Moh. Supriyadi