MEDIABAHANA.COM — Kabar duka menyelimuti keluarga besar Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Ini karena istrinya, Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono tutup usia di National University Hospital di Singapura.
Saat dikonfirmasi, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua membenarkan meninggalnya Ani Yudhoyono tersebut. Dia mendapatkan informasi Ani Yudhoyono meninggal sekitar pukul 11.50 waktu Singapura atau 10.50 waktu Indonesia bagian barat (WIB).
“Iya benar, sudah meninggal pukul 11.50 waktu Singapura,” ujar Max Sabtu (1/6) seperti yang dilansir JawaPos.com,
Kendati demikian, Max belum mengetahui kapan jenazah Ani Yudhoyono akan tiba di Indonesia. Dirinya pun bersama elite Partai Demokrat lainnya menunggu di Jakarta.
“Saya belum tahu, saya belum konfirmasi ke sana,” katanya.
Besan keluarga SBY, Hatta Rajasa, juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengatakan kalau Ani Yudhoyono meninggal pukul 11.50 waktu Singapura. Dari pesan pendek yang dia sampaikan, Hatta menyebut hari ini jenazah akan disemayamkan di KBRI Singapura.
Rencananya, besok, Minggu (2/6), jenazah baru diterbangkan dari Singapura menuju rumah duka di Cikeas. ”Innalilahi wa inna ilayhi rojiun telah meninggal dunia Ibu Hajjah Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo ( Ani Yudhoyono) pada pukul 11.50. Besok, 2 Juni 2019, pukul 07.00 pagi jenasah almarhumah Ibu Ani Yudhoyono akan dibawa ke Jakarta langsung ke rumah duka di Cikeas sebelum dimakamkan ke TMP Kalibata bakda zuhur,” tulis Hatta Radjasa.
Sebelumnya, pagi tadi sekira pukul 08.00 WIB, JawaPos.com menghubungi Kepala Divisi Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean untuk mengecek kondisi Ani Yudhoyono.
Saat dikonfirmasi, Ferdinand mengatakan sampai dengan pagi ini kondisi Ani Yudhoyono terus mengalami penurunan.
“Kondisi Bu Ani pada pagi hari ini memang terus menurun ya. Dari kemarin-kemarin hingga saat ini,” ujar Ferdinand, Sabtu (1/6).
Ferdinand mengaku tidak bisa menyampaikan lebih detail mengenai kondisi dari Ani Yudhoyono. Menurutnya, biarlah keluarga besar Yudhoyono yang menyampaikan kondisi kesehatan Ani Yudhoyono.
Ferdinand berharap rakyat Indonesia bisa mendoakan ke Ani Yudhoyono semoga penyakit kanker darah yang dideritanya bisa diangkat oleh Tuhan YME. Sehingga sembuh dari penyakitnya.
“Kami mohon doannya untuk yang terbaik agar Bu Ani diberikan kesembuhan,” ungkapnya.
Untuk informasi, sakit yang diderita Ani Yudhoyono terasa saat dia mendampingi SBY untuk tur panjang di Sumatera Utara hingga Aceh sejak Januari. Ketika bertolak dari Medan menuju Aceh, Ani Yudhoyono mulai merasakan ada yang tidak beres terkait kondisi kesehatannya.
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyampaikan, sempat menduga ada masalah di otot bagian punggung. Sebab, Ani Yudhoyono banyak duduk. Setelah itu, dia dibawa ke RSPAD. Hasilnya, harus dirujuk ke Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pada 2 Februari, Ani Yudhoyono mulai menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia. Tepatnya, di National University Hospital (NUH). Pada 13 Februari, SBY memberikan keterangan resmi bahwa istrinya kena kanker darah. ’’Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah,” kata SBY.
Berbagai tokoh silih berganti untuk menjenguk Ani Yudhoyono. Termasuk, pada Kamis, 21 Februari, Presiden Jokowi datang ke Singapura. Sejak itu, berbagai update mengenai kondisinya banyak diupdate dari akun instagramnya maupun anak dan menantu. Seperti pada 16 Mei lalu, Annisa Pohan, melalui akun instagramnya @annisayudhoyono memberikan update kondisi yang membaik.
Upaya untuk menyembuhkan Ani Yudhoyono dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk, transplantasi sumsum tulang belakang. Pada awal Maret, dia mendapatkan donor sumsum tulang belakang yang cocok dari adiknya. Yakni, Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang merupakan mantan Kepala Staff Angkatan Darat.
Dia mengunggah foto sedang jalan-jalan bersama SBY yang mendorong kursi roda Ani Yudhoyono. “Memo diizinkan keluar kamar untuk pertama kalinya setelah 3 bulan dirawat di kamar saja. Alhamdulillah…” tulis Annisa. Namun, seperti penderita kanker darah lainnya, kondisi Ani Yudhoyono naik turun.
Pada Rabu (29/5) kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan terus menurun dan dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit). Perjuangan hebat Ani Yudhoyono untuk melawan kanker darah berakhir siang ini. Pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura, Ani Yudhoyono meninggal dunia.(sumber: jawapos)