Tolak Kedatangan Ustadz Firanda, Mahasiswa Unjuk Rasa di Kantor Bupati Wajo

Bupati Wajo, Amran Mahmud, temui pengunjuk rasa

MEDIABAHANA.COM, WAJO — Ratusan Mahasiswa dari Pesantren As’adiyah Sengkang, menggelar unjuk rasa di Halaman Kantor Bupati Wajo, Jumat 25 Maret 2022.

Unjuk rasa yang dilakukan Mahasiswa ini, terkait dengan rencana kedatangan Dr Firanda di Kabupaten Wajo, untuk mengisi acara Tablig Akbar dalam rangka memperingati Hari Jadi Wajo (HJW) ke 623.

Dalam orasinya, Mahasiswa menolak kedatangan Dr Firanda di Bumi Lamaddukkelleng. Dr Firanda dinilai sebagai pendakwah yang kontroversial dan tidak cocok dengan kondisi di Wajo.

“Kami menolak kedatangan Dr Firanda di Wajo. Kalau pemerintah memaksakan mendatangkan Dr Firanda, maka kami akan boikot jalanan yang akan dilaluinya,” tegas salah seorang orator.

Bupati Wajo, Amran Mahmud yang datang menemui pengunjuk rasa langsung berbaur dengan peserta aksi.

Amran mendengarkan tuntutan atau pernyataan sikap alasan menolak kehadiran Ustadz Firanda mengisi Tabligh Akbar di rangkaian Hari Jadi Wajo ke-623.

Amran Mahmud yang memang dikenal dekat dengan para pemuka agama di Wajo, mengurai jika pihaknya akan duduk bersama dengan pimpinan MUI dan ormas Islam untuk membahas mengenai pro-kontra yang berkembang di masyarakat dua hari terakhir. Bahkan sudah diundang hadir di rapat koordinasi bersama, Jumat (25/3/22) malam.

“Insyaallah kami akan menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia untuk bersama-sama menentukan siapa yang akan mengisi nanti Tabligh akbar menggantikan beliau,” kata Amran Mahmud yang langsung disambut aplaus dan teriakan “hidup Bupati” oleh peserta aksi di depan kantor bupati.

Amran juga mengurai, kenapa pemkab dan panitia sempat mengundang Firanda Andirja untuk mengisi tabligh akbar pada rangkaian peringatan Hari Jadi Wajo ke 623.

Pertama, sebut dia, Ustadz Firanda adalah keturunan Wajo dengan nama ayah Abidin. Selain itu, sejak tahun 2012, Firanda diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jamaah haji dan umroh dan para penduduk Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.

“Namun karena melihat dinamika yang berkembang dan adanya penolakan, maka sama yang sampaikan saat salat Jumat di Masjid Raya tadi, kami akan terima dengan baik, serta Forkopimda beserta pimpinan MUI dan Ormas Islam akan rapat bersama,” terang Amran Mahmud.

Sekadar diketahui, sebelum berbaur dengan peserta aksi, Amran Mahmud terlebih dahulu sudah menyampaikan alasan di atas ke jamaah shalat Jumat di Masjid Agung Ummul Qura’ Sengkang.

Amran Mahmud melanjutkan, pihaknya sama sekali tidak punya pikiran untuk membuat suasana ketentraman dan kerukunan terusik.
Murni pertimbangan untuk menghadirkan di majelis ilmu,” pungkas Amran yang tak lain Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo dan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Wajo.

Berdasarkan pantauan, usai mendengar pernyataan menyejukkan Amran Mahmud, para peserta aksi dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, maupun dari santri As’adiyah, membubarkan diri secara tertib sembari menyampaikan apresiasi terhadap sikap Pemkab Wajo. (**)

Editor : HS. Agus

Tinggalkan Balasan