MEDIABAHANA.COM WAJO — Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo H. Amran Mahmud dan Amran SE dalam mengawali pemerintahan barunya di Bumi Lamaddukkelleng disambut dengan sebuah tantangan berat berdasarkan laporan keuangan.
“Kita sedang mengalami defisit APBD tahun 2018 akibat jumlah belanja daerah yang jauh lebih besar daripada jumlah pendapatan,” ungkap Bupati Wajo H. Amran Mahmud saat membawakan sambutan pada Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Lapangan Kantor Bupati Wajo, Senin 18 Maret 2019.
Kondisi ini, kata H. Amran Mahmud, meski tidak hanya terjadi di Kabupaten Wajo, pemerintah provinsi dan beberapa kabupaten juga mengalaminya, akan tetapi bagaimanapun juga hal ini pasti mengganggu perjalanan pemerintahan Wajo di awal pemerintahan ini.
“Untuk menutupi defisit tersebut, kita terpaksa menempuh beberapa langkah taktis, berupa penghematan dalam penggunaan anggaran pada masing-masing OPD. Kita juga harus melakukan rasionalisasi guna memastikan seluruh anggaran kita tertuju pada pencapaian visi dan misi pemerintahan daerah. Atas hal ini kami mohon pengertian saudara sekalian sekaligus kami berharap agar semakin peka terhadap aspirasi dan kebutuhan yang lebih detail, yaitu aspirasi kebutuhan rakyat,” kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud berharap, momentum Hari Kesadaran Nasional ini dimanfaatkan untuk memperbaharui semangat kerja, dedikasi, dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Kopri harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan loyalitas kemampuan dan kapasitas pribadi disertai evaluasi diri untuk menghasilkan pengabdian yang lebih baik lagi untuk masyarakat Wajo.
“Kami berharap untuk bulan kedua akan memperlihatkan karya-karya dan program 100 hari kami, di antaranya program kesehatan untuk bulan ini, setengah BPJS sudah kita cover dan bulan ke depan mudah-mudahan bisa tercover semua BPJS kita,” pungkasnya.(Advertorial)