Pulangkan PDP, Direktur RSUD Siwa Disoroti, Jubir Tim Gugus Sebut Sudah Sesuai Protokol Penanganan Covid-19

 

MEDIABAHANA.COM, WAJO — Kebijakan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siwa yang memperbolehkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) IW, pulang ke rumahnya setelah mendapat perawatan, menuai sorotan dari sejumlah pihak.

Sorotan yang terkesan menyalahkan pihak RSU Siwa, semakin gencar, menyusul keluarnya hasil pemeriksaan Swab ke 2 yang menyatakan PDP IW, positif terpapar Virus Corona.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid- 19 kabupaten Wajo, Supardi SE, mengatakan, berdasarkan hasil konfirmasinya dengan Plt Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Wajo, dr. Ramlah,

penanganan PDP yang terkonfirmasi covid- 19  yang pada rapid test dinyatakan positif, lalu pada hasil Swab pertama dinyatakan negatif, kemudian positif kembali  pada Swab kedua, sebenarnya sudah sesuai dengan protokol Penanganan Covid 19. Yaitu isolasi mandiri karena yang bersangkutan hanya mengalami gejala ringan. Tidak semua harus dirawat di rumah sakit. Pasien Covid itu dibedakan  atas 4 level yaitu : 1. Orang tanpa gejala, 2. Gejala Ringan, 3. Gejala sedang dan 4. Gejala berat.

Dikatakan, untuk penangangan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan adalah dengan melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari, dan diberi edukasi tentang apa yang harus dilakukan, pemberian vitamin setiap hari, dipantau dan dikontrol terus oleh pihak Puskesmas, dan pemeriksaan PCR Swab ulang, untuk level gejala ringan ada penambahan jenis obat yang diberikan. Sementara untuk gejala sedang, maka dilakukan perawatan dan isolasi di Rumah Sakit selama 14 hari, sementara untuk gejala berat maka akan dibawa ke rumah sakit rujukan untuk diisolasi dan dilakukan perawatan.

“Pengambilan swab dilakukan di RS, jika hasil rapid testnya positif, dilakukan  pengobatan jika ada keluhan tapi jika keluhan ringan bisa diisolasi di rumah disertai pemantauan dari tim medis, pemeriksaan swab ke 2 akan dilanjutkan. Jika hasil swab 2x negatif berturut-turut  maka pasien di nyatakan sembuh,tapi kalau hasil swab ke 2 positif maka akan tetap dilakukan  swab ulang sampai hasilnya negatif,” kata Supardi mengutip penjelasan dr. Ramlah.

Menurut Supardi, Direktur RSUD Siwa, DR dr. Armin juga sudah menjelaskan, bahwa Pasien yang terkonfirmasi positif pada hasil Swab ke 2 yang diterima pada tanggal 18 April 2020, telah diisolasi mandiri di rumahnya selama 5 hari sejak tanggal 3 April 2020, sampai pada tanggal 7 April 2020, kemudian dirawat di RSUD Siwa pada Rabu 8 April 2020. Hasil swab pertama negatif pada tanggal 13 April 2020 dan menjalani isolasi dirumah sakit sampai tanggal 16 April 2020, atau selama 9 hari di rumah sakit dengan kondisi yang  makin membaik.

“Sesuai penjelasan Direktur RSUD Siwa, semua tanda-tanda vitalnya atau kondisi umumnya baik, sehingga dibolehkan pulang ke rumahnya dengan pertimbangan bahwa masa isolasi sudah mencapai 14 hari sejak isolasi di rumahnya. Di samping itu yang bersangkutan juga sudah tidak menunjukkan gejala yang memburuk. Berdasarkan tata laksana Penanganan Covid 19, pasien seperti itu dibolehkan pulang namun tetap melakukan isolasi mandiri,” ujar Supardi

Lanjutnya, berdasarkan hasil Swab ke 2 yang diterima pada hari Sabtu 18 April 2020 dari Dinas Kesehatan Provinsi yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo yang menunjukkan hasil positif, akan tetapi dengan keadaan yang bagus, Dinkes melalui Puskesmas bersama pihak RSUD Siwa melakukan persiapan untuk menjemput kembali pasien terkonfirmasi positif untuk dilakukan pemeriksaan swab ke 3 termasuk memberikan beberapa obat sebagai langkah perawatan kepada pasien, agar tidak menimbulkan kepanikan warga, maka pasien diisolasi di Rumah Sakit sambil menunggu hasil swabnya, walaupun secara protokol Covid 19 tetap bisa dipulangkan ke rumahnya untuk isolasi mandiri.

“Selain itu pemerintah kabupaten Wajo melalui tim gugus tugas percepatan Penanganan Covid 19 juga tetap melakukan tracking terhadap semua yang pernah kontak dengan pasien, termasuk akan memeriksa kembali pihak keluarganya dan semua yang pernah kontak dengan pasien,” kata ketua KNPI Wajo ini.

Adapun informasi yang beredar bahwa saat pulang ke rumahnya ada beberapa orang yang menjemputnya, dapat diluruskan bahwa pada saat akan diantar ke rumahnya pihak PKM telah menyampaikan ke pihak keluarga untuk tidak melakukan kontak dulu dengan pasien, sehingga begitu tiba di rumah betul – betul hanya pasien saja yang berada dirumah.

Adapun video yang beredar, pemerintah kecamatan dan Tim Gugus Tugas covid 19 kecamatan yang menangani suplay kebutuhan sehari-hari, keberadaannya di sana juga sekaligus sebagai bentuk pemantauan pasien untuk memastikan bahwa kondisinya semakin membaik dan tidak ada gejala lain muncul.

“Begitupula tentang acara syukuran yang katanya dilakukan oleh pasien, adalah informasi yang tidak benar, berdasarkan informasi dari kepala Puskesmas dr. Zanny Said bahwa setelah pulang dari Rumah Sakit dan diisolasi di rumahnya pasien selalu dipantau oleh bidan desa dan kepala desa,” ujar Supardi.

Untuk itu, lanjutnya, kepada seluruh keluarga dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, mari saling bergandengan tangan untuk bersatu melawan penyebaran Covid 19 ini, dengan tetap melakukan physical distancing, menghindari kerumunan, memakai masker jika hendak keluar rumah, begitupula jika berada di pasar agar konsisten jaga jarak, jangan bawa anak kecil, termasuk kepada seluruh pengurus mesjid untuk betul-betul mematuhi edaran dan terus mengingatkan masyarakat agar bisa terhindar dari wabah ini.

Untuk seluruh tim medis, baik dokter, perawat, bidan serta semua stake holder yang ada, baik di puskesmas maupun di Rumah Sakit untuk tetap semangat bekerja, tetap fokus memberikan pelayanan terbaik, dengan hati yang tulus dan ikhlas, sehingga bisa melewati masa ini dengan cepat.

“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama berdoa semoga segala upaya yang sudah kita lakukan bersama dan akan terus kita lakukan menjadi kebaikan untuk kita semua dan diridhoi oleh Allah SWT, dan senantiasa memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT, semoga wabah ini segera bisa diatasi,” harap Supardi. (HMS/Adv)

Editor : HS. Agus

 

Tinggalkan Balasan