MEDIASINERGI .CO MAKASSAR — Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Sidrap kembali mewisuda sebanyak 436 tenaga kesehatan tahun akademik 2017/2018, di Hotel Claro, Makassar, Sabtu 3 November 2018.
Mereka yang diwisuda, prodi S1 Keperawatan 124 orang, prodi profesi ners 192 orang, kebidanan 99 orang, farmasi 11 orang, dan kesehatan gigi 10 orang. Sehingga sampai saat ini Stikes Muhammadiyah Sidrap sudah menghasilkan tenaga kesehatan sebanyak 2.957 orang.
Ketua Stikes Muhammadiyah Sidrap, drg. Bambang Roesmono, MM dalam laporannya, menyampaikan, bahwa Stikes Muhammadiyah Sidrap telah membina lima program studi, yaitu prodi pendidikan ners jenjang strata satu, dan jenjang profesi, prodi ilmu kebidanan jenjang diploma tiga, prodi ilmu farmasi jenjang diplom tiga, serta prodi ilmu kesehatn gigi jenjang diploma tiga.
Dari lima program studi sebut Bambang Reosmono, prodi pendidikan ners serta profesi, dan prodi diploma tiga kebidanan telah mendapat nilai akreditasi B daari LAM-PTKs, sedang dua prodi lainnya, DIII Farmasi dan Kesehatan Gigi telah terakreditai oleh LAM-PTKes dengan nilai cukup baik sekitar 280-an (C).
Bambang juga melaporkan bahwa total mahasiswa tahun ke-9 atau tahun akademik 2018-2019 sejumlah 1.319 orang dengan rincian, prodi D3 kebidanan 156 orang, prodi S1 keperawatan 624 orang, dan prodi profesi ner 370 orng, prodi D3 Farmasi 111 orang dan prodi D3 Kesehatan Gigi 58 orang.
Wisuda ke-9 Stikes Muhammadiyah Sidrap dihadiri, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Suyatno, M.Si, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, Prof Dr H Jasruddin, M.Si, Ketua PWM Sulsel, Prof Dr H Ambo Asse, M.Ag, Wakil Sekretaris PWM Sulsel, Dr Ir H Rakhim Nanda, MT, Asisten III Pemda Sidrap, ketua BPH Stikes Muhammadiyah Sidrap, ketua AIPNI Regional XII Sulsel, ketua organisasi profesi ( PPNI, IBI, PTGMI dan pimpinan Bank Bukopin Cabang Sidrap (mitra kerja Stikes Muhammadiyah Sidrap).
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, Prof Dr H Jasruddin, dalam sambutannya, menjamin kalau alumni Stikes Muhammadiyah Sidrap yang diwisuda adalah kader Islam yang memiliki kompetensi yang dapat mewarnai masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik dan maju.
Prof Jas, yakin itu, karena mereka telah meyakini kalau alumni Stikes Muhammadiyah Sidrap adalah alumni yang telah memiliki karakter yang berakhlak baik.
Dalam kesempatan ini, Prof Jas juga menanggapi keprihatinan Drg Bambang Roesmono tentang uji kompetensi atau uji STR yang sampai saat ini tingkat kelulusannya masih sangat rendah baru sekitar 30 persen untuk perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Meskipun drg Bambang mengakui uji kompetensi Stikes Muhammadiyah Sidrap tingkat kelulusannya sudah mencapai 60 persen.
Menurut Prof Jas, secara pribadi dia juga tidak terlalu setuju dengan uji kompetensi model sekarang ini. Tetapi karena uji kompeteni ini adalah sebuah keniscayaan karena perintah undang-undang maka suka tidak suka harus diikuti.
Bagi Prof Jas bagaimanapun caranya, tingkat kelulusan uji kompetensi harus bisa mencapai 90 persen. “Ini target kita yang harus dicapai pada 2019 nanti,”ujar Prof Jas memberikan support bagi perguruan tinggi.
Agar target kelulusan ini tercapai maka, Prof Jasruddin, meminta kepada perguruan tinggi yang mengolola prodi kesehatan berupaya keras untuk mencapai target tersebut, apapun caranya alumni harus bisa lulus uji kompetensi 90 persen, kata Prof Jasruddin.
“Inilah realitas yang ada sekarang ini, apalah artinya ijazah tapi tidak memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),”ujar Prof Jasruddin.
Oleh karena itu tambah Prof Jas, perguruan tinggi harus bisa melakukan evaluasi. Misal untuk program studi D3, sampai pada semester V-VI mahasiswa mulai digodok untuk ikut tri out dan untuk mahasiswa S1 sejak semester VII-VIII juga digodok untuk ikut tri out.
Laporan : Nasrullah
Editor : Muh. Hamzah