MEDIABAHANA.COM MAMUJU — Kabupaten Mamuju menempati urutan ke 10 dari 12 kota yang mengalami deflasi. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat Freddy Takaya, pada acara jumpa pers, Senin 03 Desember 2018 di Aula Kantor BPS Sulbar.
Dia mengakui, deflasi di Kabupaten Mamuju pada November 2018 terjadi karena adanya penurunan harga oleh penurunan indeks harga.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang di tunjukkan oleh penurunan indeks harga pada dua kelompok bahan makanan 0,05 persen dan kelompok makanan jadi, Minuman, Rokok, dan tembakau 0,05 persen, sedangkan kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar0,09 persen: kelompok sandang 0,03 persen: kelompok kesehatan 0,28 persen: kelompok pedidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survei harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan November 2018, kata Freddy, menunjukkan bahwa 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,05 persen dan terendah di Balikpapan sebesar 0,01 persen sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Medan 0,64 persen dan terendah di Pematang diantara 0,01 persen. “Mamuju menempati urutan ke-10 dari 12 kota yang mengalami deflasi,” ujarnya.
Menurutnya, tingkat perubahan indeks tahun kalender November 2018 di mamuju adalah inflasi 1,33 persen sedangakan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (November 2018 terhadap November 2017) adalah inflasi 1,93 persen.
Freddy juga menerangkan tentang tingkat penghunian kamar hotel dan perkembangan transportasi di Sulbar serta perkembangan nilaitukar petani pada Nobember 2018.
Laporan : Suriani
Editor : Muh. Hamzah